Thursday, June 9, 2016

Why Does China Government "Discourage" Fasting during Ramadan in Majority-Muslim Xinjiang Province?

Habis buka puasa enaknya nulis ne. Mumpung perut lagi kenyang sehingga pikiran cerah kembali karena abis puasa seharian. Beberapa hari ini gua sibuk ngurusin tugas kuliah gua dan belajar buat kuis AKM 2 (tipe anak rajin). Dan tadi siang (beneran siang hari ini), kuis AKM 2 nya diadakan ditengah lapar, haus, ngantuk dan pusing yang melanda gua. Tapi Alhamdulillah gua bisa ngerjainnya dengan mulus karena gua sudah belajar dan tetap stay strong sebab puasa bukanlah alasan untuk tidak belajar (tolong beri tepuk tangan ke gua.. hehe).

Kembali ke laptop, gua sebenarnya agak kesal dengan topik kali ini. Kemaren abis buka puasa, gua membaca berita online kalau pemerintah negara RRC  melarang orang muslim di Provinsi Xinjiang, yang merupakan provinsi paling ujung barat laut China dengan mayoritas penduduk muslim (sekitar 10 juta orang muslim), untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini. Pemerintah China menghimbau kafe-kafe, restoran-restoran dan kedai-kedai makan untuk tetap buka seperti biasa dalam bulan Ramadan tahun ini (walaupun tahun-tahun sebelumnya juga terjadi pelarangan yang sama).

Langsung saja gua mulai emosi ngelihat berita ini. Namun karena gua tidak terlalu percaya dengan apa yang media sampaikan, gua pun mulai searching info-info tentang pelarangan itu melalui google dan forum quora. Rasionalitas gua mengatakan bahwa bagaimana bisa di tempat mayoritas muslim tinggal (provinsi xinjiang), mereka (pemerintah China) melarang orang-orang mayoritas ini untuk berpuasa?  Kalau di Indonesia mungkin gua ibaratkan seperti pemerintah Indonesia melarang orang-orang Bali melaksanakan ritual ibadah agama Hindu mereka di kampung halaman mereka sendiri (Provinsi Bali), kan gak logis ya? dan hal itu pastinya gak akan pernah terjadi di Indonesia.

Dari hasil searching-searching dan buka-buka forum online, gua menemukan jawaban dari seorang suku Han China (orang China mayoritas) mengatakan kalau pemerintah bukannya melarang (atau in English 'ban') tetapi lebih ke suku kata men-discourage (gua gak tau apa arti dari kata ini, cari aja di kamus sendiri) agar tidak berpuasa, dan kata dia lagi, peraturan ini dikhususkan hanya untuk pelajar, guru dan PNS. Hal ini dilakukan karena pemerintah khawatir para pelajar dan guru tidak bisa menjalankan aktivitas belajar-mengajar dengan baik dan optimal apabila mereka berpuasa mengingat sekolah dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore di tengah musim panas tahun ini. Dan PNS di-discourage karena orang yang menjadi PNS di China bakalan masuk menjadi anggota partai komunis China (partai pemerintah China) dan pihak partai mensyaratkan kepada setiap anggota untuk tidak menampakkan ritual agamanya atau mempengaruhi orang lain dengan agamanya. Dengan kata lain, mereka disyaratkan untuk menjadi atheis berdasarkan peraturan partai. Sekali masuk partai komunis, para anggota dituntut untuk menjadi seorang atheis. Hal itulah mengapa pemerintah men-discourage kelompok-kelompok tersebut untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan walaupun dia seorang muslim.

Gua ngebaca dengan seksama dan gua menemukan hal baru, terutama kejanggalan-kejanggalan yang ada di negara China menurut gua. Kejanggalan-kejanggalan itu gua rangkum dalam beberapa poin sebagai berikut.

1) Xinjiang yang Katanya Merupakan Provinsi Special 

Xinjiang adalah provinsi spesial di China (mungkin kayak Aceh di Indonesia). Penduduk asli Xinjiang Province  adalah suku Uighur. Suku Uighur merupakan kelompok suku yang menganut agama Islam, jadi sudah tentu orang Uighur umumnya merupakan orang Islam.Wajah mereka berbeda dari orang China mayoritas (atau suku Han). Mereka lebih terlihat seperti orang Asia Tengah atau Timur Tengah.

Poin yang mau gua tekankan adalah kalau memang provinsi mereka sudah dinyatakan Provinsi Spesial dengan penduduk Muslim mayoritas di dalamnya, kenapa pemerintah China tetap campur tangan dalam setiap kegiatan mereka, hingga pelaksanaan ibadah agama pun juga diatur oleh pemerintah (gua membaca curhatan dari seorang muslim Uighur di suatu forum online)? Kenapa mereka tidak diberi kebebasan beragama (freedom of Believing)

Gua tidak setuju dengan alasan pemerintah yang mengatakan murid dan guru tidak bisa optimal dalam kegiatan belajar-mengajar ketika berpuasa di bulan Ramadan. Semua muslim di penjuru dunia berpuasa di bulan Ramadan! Mereka melakuakannya! Apakah muslim-muslim ini berhenti belajar atau bekerja ketika meraka berpuasa? Absolutely NOT! Seperti contohnya gua sendiri yang kuliah sampai sore dibarengi dengan kuis namun tidak ada hambatan dan gua masih bisa mengikuti kelas dan mengerjakan kuis dengan optimal, begitupun teman-teman kelas gua yang lain dan semua muslim di penjuru dunia yang juga belajar, kuliah, atau bekerja saat mereka berpuasa! 

Dan melihat dikekangnya hak minoritas untuk beragama di negara atheis ini, gua setuju dan mendukung upaya pemerdekaan Xinjiang (terutama bagi warga muslim Uighur) untuk menjadi negara merdeka yang berdaulat seutuhnya dengan kebebasan beragama tanpa pengawasan ketat dari pemerintahan atheis tersebut!

2) Human Rights Violence Happens A lot in China

Dengan negara komunis seperti ini, gua yakin telah terjadi berbagai macam kejahatan HAM di negara ini. Pemerintah bertindak sewenang-wenang dan menindas sesuka hati, terutama terhadap suku-suku minoritas di China. Makanya gua masih bersyukur Indonesia memiliki demokrasi, hak asasi manusia dan freedom of speech and believing.

3) Pemerintahan Atheis gak Harus Menurunkan Pemikirannya ke Masyarakat

Salah satu hal yang gua gak suka. Walaupun katanya mereka membebaskan orang-orang untuk beragama, tetapi tetap saja kebebasan itu hanya omong kosong!

4) Yang Terakhir, Kemana Para Akademisi? Kemana Para Mahasiswa? 

Menurut gua mereka sudah dicuci otak dan sama tertekannya dengan yang lain, sehingga tidak berani demo berusaha menggulingkan pemerintahan (contoh kasus : peristiwa Tiannamen).

Sampai disini dulu tulisan gua mengenai "larangan" menjalankan ibadah puasa Ramadan di China. Gua kesal dan hanya dapat berdoa untuk saudara gua sesama muslim disana semoga mereka selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalani hidup yang kejam ini.

#AMMR

No comments:

Post a Comment