Saturday, June 25, 2016

Bagaimana Kelanjutan Inggris Setelah Keluar dari Uni Eropa?

Perut gua kenyang banget. Ini pertama kalinya gua ngerasakan kebebasan makan setelah mengalami starving  di kosan yang ngebuat gua harus buka puasa tiap hari di masjid sebelah. hehe.
Setelah pulang ke rumah, gua masih melihat fenomena yang sama tiap malam, yaitu sinetron "tukang bubur naik haji". Emak gua fans banget sama ini sinetron. Dari mulai gua masih SMA sampek gua udah kuliah, emak gua selalu update buat nonton ini sinetron tiap malam. Sinetronnya udah lebih dari 1000 episode. Sampai sekarang gua masih bingung sama ini sinetron. Judulnya "tukang bubur naik haji" tapi ceritanya gak ada hubungannya dengan judulnya, bahkan "tukang buburnya" dikabarkan sudah meninggal dunia (gua tau ini akibat pengaruh negatif sinetronisasi di rumah gua). Terus pertanyaan gua adalah,  kalo "tukang buburnya" udah wafat, kenapa ini sinetron belom wafat-wafat juga?

Lupakan soal sinetron. Sekarang gua mau ngebahas mengenai isu yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan di dunia hari ini (ini beneran hari ini banget). UK (Inggris) telah benar-benar keluar dari Uni Eropa (bagi yang belum tau alasan kenapa hal ini bisa terjadi, kalian bisa lihat di tulisan gua sebelumnya). Referendum yang diadakan tanggal 23 Juni 2016 kemaren telah membuahkan hasil bahwa masyarakat UK lebih memilih UK keluar dari Uni Eropa dan referendum tersebut berhasil dimenangkan oleh Kaum Brexit.  Lalu, bagaimana masa depan UK setelah ini? Apakah perekonomian UK akan lebih baik? Atau malah keluarnya UK dari Uni Eropa akan menjadi mimpi buruk bagi negara itu sendiri ?

Dari salah satu berita yang gua baca (tribunnews), berikut 8 hal terkait Brexit yang perlu kalian ketahui.

1. Hasil referendum. Setelah malam panjang penghitungan suara, hasil referendum pun keluar. 51,9% pemilih memilih meninggalkan Uni Eropa (Brexit), sementara 48,1% ingin tetap dalam Uni Eropa.

2. Pasar dunia 'berlumuran darah'. Saham London turun 8% dipicu ambruknya harga saham perbankan. Nilai tukar mata uang UK , Poundsterling terpuruk sekitar 10% menjadi $1,37 ini adalah level terendahnya dalam 31 tahun berakhir, atau sejak 1985.
Gejolak besar juga menghantam bursa dunia. Dow Futures turun 500 poin. Di Asia, Nikkei Jepang merosot 7,9% dan indeks utama Hang Seng Hong Kong turun 4,3%

3. Investor panik memburu safe heaven (aset yang aman). Harga emas terus melejit seiring langkah investor memburu safe heavens. Aset lain yang jadi incaran adalah AS Treasuries, Yen Jepang dan Franc Swiss.

4. Cameron mundur. Perdana Menteri UK David Cameron, yang berkampanye melawan Brexit, mengumumkan ia akan mengundurkan diri dan penggantinya akan menduduki kursi Perdana Menteri UK pada bulan Oktober mendatang.

5. Kejatuhan pasar keuangan. Bank Sentral UK, Bank of England (BoE) berada dalam tekanan berat untuk menjaga pasar keuangan dan perbankan tetap berjalan dengan baik. Dalam sebuah pernyataan, BoE mengatakan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawabnya menjamin stabilitas moneter dan keuangan. Pejabat dan regulator negara-negara lain di seluruh dunia juga siap menghadapi kejatuhan pasar keuangan.

6. Bagaiman hal ini bisa terjadi? David Cameron berjanji di hadapan pemilihnya pada tahun 2013 bahwa ia akan menggelar sebuah referendum untuk memutuskan apakah UK akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau tidak. Saat itu, kemungkinan UK keluar dari Uni Eropa (Brexit) tampaknya rendah. Namun belakangan ini, maraknya kampanye Brexit (yang berfokus pada imigrasi dan ekonomi) menjadi dasar melambungnya jumlah kaum Brexit yang menginginkan UK keluar dari Uni Eropa.

7. Dampak panjang. Ini tak akan usai hanya dalam 1 hari. Dampak kemenangan Brexit  dalam referendum baru dimulai dan hal ini dapat menjadi potensi yang  akan memukul tatanan politik Uni Eropa kedepannya.

8. Pertanyaan besar. Keputusan UK keluar dari Uni Eropa telah menghasilkan ketidakpastian bagi pasar keuangan dunia. Pada saat ini, investor memiliki banyak pertanyaan. Apakah UK dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru dengan Uni Eropa? Berapa lama ha itu bisa tercapai? Akankah bank-bank kelas dunia memindahkan operasi mereka dari London?

Sumber : Tribunnews/Kontan

Yang jelas keluarnya UK dari Uni Eropa saat ini memberikan pengaruh negatif terhadap perekonomian negara tersebut dan bahkan dunia (terutama dari sektor keuangan). Pertanyaan-pertanyaan besar pun mulai mencuat setelah kejadian ini. Apakah 48,1 % masyarakat UK (yang memilih UK agar tetap menjadi bagian dari Uni Eropa) akan berusaha meminta referendum ulang? Apakah mereka ingin keluar dari UK dan membuat negara baru yang bisa bergabung dengan Uni Eropa? Bagaimana nasib perpolitikan di UK selanjutnya? Bagaimana nasib perekonomian UK selanjutnya?


#AMMR

No comments:

Post a Comment