Sunday, June 19, 2016

Apakah Islam Benar-benar "Agama Teroris"?

Udah lama gua gak nulis karena kesibukan gua kuliah. Dan beberapa hari ini banyak kejadian yang terjadi di hidup gua, mulai dari hp hampir hilang di masjid pas gua lagi buka puasa, insiden telpon diputusin langsung hanya karena gua gak ngesave nomor dia, hingga kemarahan mengerikan salah satu dosen gua yang berakhir dengan keluarnya "ultimatum terakhir" buat kelas gua dari dosen gua tersebut.

Gua bakalan sedikit cerita tentang dosen gua ini. Namanya Pak Totong (ini beneran namanya Totong). Gua sebenarnya pengen nanyak ke bapak itu kenapa namanya Totong, tapi entah kenapa gua selalu lupa (atau lebih tepatnya gua takut!). Mungkin aneh juga kalo gua nanyak dan kejadian seperti ini "Kenapa nama bapak Totong?" Dan bapak itu menjawab "Emangnya kenapa wan? Ada yang salah? Saya memang dilahirkan sebagai Totong". "Gpp sih pak. Gak ada yang salah kok". Kemudian gua pura-pura melemparkan senyum dan pergi menjauh dari beliau. Perkataannya pun terngiang di kepala gua "Saya memang dilahirkan sebagai Totong, Saya memang dilahirkan sebagai Totong". Oke, cukup! Itu hanyalah imajinasi.

Gak tau kenapa setiap kelas beliau, gua merasa selalu menjadi target mangsa. "Wan, kerjain soal itu di papan tulis!" "Iwan, tumben kamu sarapan roti, gak nasi kayak biasa?" "Wawan, kamu orang Dili atau orang jawa?", dll. Nama gua pun berubah dari Riduan menjadi Iwan dan Wawan (jujur, gua sebenarnya gak kenal siapa itu Iwan ataupun Wawan)

Okay, back to the topic! Kali ini gua bakalan ngebahas hal yang sebenarnya haram untuk dibicarakan, yaitu tentang Islam dan Terorisme. Kejadian-kejadian bersejarah di dunia telah banyak berkontribusi mengembangkan paham "Islam is a terrorist religion!" atau "Muslims are terroists!" atau lebih dikenal sebagai Islamophobia.  Salah satunya adalah peristiwa 9/11 (baca : nine eleven) yang sangat berbekas bagi warga USA (terutama warga New York) dan menjadi awal mula paham islamophobia ini berkembang di dunia.

9/11 sendiri adalah peristiwa hancurnya Menara Kembar WTC (menara kembar tertinggi di dunia saat itu dimana kegiatan bisnis dunia banyak dilakukan disana dan merupakan salah satu kebanggaan warga New York)  di pusat kota New York akibat dihantam oleh pesawat yang telah dibajak sebelumnya. Sekitar 3000 orang tewas dan 6000 orang luka-luka dalam kejadian tersebut. Pelakunya tak lain adalah kelompok Al-Qaeda yang diketuai oleh Saddam Hussein.

Presiden USA pada masa itu langsung open mic (bukan buat stand up comedy ya, tapi buat pidato) menghimbau dan mengajak masyarakat untuk perang melawan aksi terorisme. Media cetak disana pun mulai gembar-gembor menggambarkan Islam sebagai agama yang mengajarakan kekerasan kepada pengikutnya, agama yang mengajarkan untuk membunuh orang kafir, agama yang ditegakkan dengan darah orang-orang yang dibunuh secara kejam dan steryotipe-steryotipe lain yang intinya menjelek-jelekkan Islam, ajarannya dan para pengikutnya.

Setelah  kejadian itu, setiap Muslim dari luar negeri yang masuk ke USA harus melewati pengecekan yang sangat ketat, Semua Muslim yang datang ke negara tersebut dicurigai sebagai teroris yang datang untuk menghancurkan Amerika lagi (terutama bagi wanita yang berhijab atau yang memiliki nama yang terlalu islami, seperti Muhammad, Ahmad, dll).

Terorisme pun mulai dikaitkan dengan Islam. Bukan hanya di kalangan negara-negara barat yang sekuler saja, tetapi pandangan ini juga merambat ke seluruh dunia, termasuk negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim sekalipun, seperti Indonesia. Salah satu contoh Indonesia menganggap Islam adalah "agama teroris" yaitu dengan memblokir situs-situs Islami yang katanya mengajarkan paham radikal beberapa waktu lalu. Gua pernah ngebaca salah satu situs yang diblokir tersebut dan mendapati situs tersebut bagus dan menurut gua tidak mengajarkan paham radikal. Tapi kenapa pemerintah memblokirnya dan menganggapnya telah mengajarkan paham radikal? Seakan-akan memperkuat pandangan bahwa ajaran Islam memang merupakan ajaran radikal. Hal ini juga lah yang membuat banyak orangtua curiga dan takut ketika anaknya tiba-tiba mendadak menjadi alim. Seakan-akan mengajarkan untuk tidak terlalu fanatik terhadap ajaran Islam.

Hingga saat ini masih terngiang di pikiran gua akan pertanyaan ini, "Apakah Islam benar-benar Agama Teroris?"


#AMMR





No comments:

Post a Comment